DjoeRinjani Indosat 085647 55 2287 WA
Djoko Sulistyo CONTACT PERSON : Indosat 085647 55 2287 / PIN BB : 2252BEF7

djoe

djoe
indahnya di puncak merapi

Gunung argopuro

cikasur Argopuro

bunker kaliadem

gunung merapi

gunung lawu

PosIV CemoroKandang

gunung semeru

danau ranukumbolo

Gunung lawu

posIV cemoro sewu

Senin, 17 September 2012

Argopuro ,Secuil syurga di singgasana Ratu Rengganis 24- 29 agustus 2012


Argopuro ,Secuil syurga di singgasana Ratu Rengganis
24- 29 agustus 2012

Libur  lebaran seringkali dimanfaatkan orang2 untuk bertamasya ke tempat tempat  yang sering dikunjungi untuk rekreasi. Seperti danau, pantai, kebun binatang dll. Buat saya,Lebaran yang seharusnya lebih banyak dihabiskan bersama keluarga kali ini berbeda dari biasanya. Tahun ini aku ingin sebuah petualangan baru yang membuat hidup lebih hidup. Setelah browsing sana sini terpilihlah gunung argopuro di situbondo sebagai destinasi yang tepat untuk  menghabiskan liburan pasca lebaran.Banyak hal yang tidak berjalan semestinya, Berawal dari ketidaktahuan tentang ticket kereta yang harus booking dulu sebelum hari H, apalagi  lagi musim lebaran,  penumpang lebih berjubel daripada biasanya. Tanpa ba bi bu stasiun purwosari solo pun aku sambangi untuk melihat jadwal keberangkatan kereta ke probolinggo sekaligus memesan tiket kereta. Setelah cek sana sini  dan Tanya ke petugas ternyata ticket kereta ke probolinggo yaitu sritanjung maupun lodaya sudah fuul booking, terpaksanya kita coba cari info ke stasiun lain, kali ini stasiun njebres coba kita sambangi untuk cari informasi, tentang   keberangkatan kereta ke arah jawa timur .
Untung aja masih ada kereta ekonomi matarmaja yang berangkat pukul 03.00 pagi, Walaupun harganya agak lebih mahal daripada kereta Sritanjung yang bisa turun langsung di probolinggo, tapi tetep ... kita booking. Setelah dapat ticket Kita pun masing2 pulang untuk packing perbekalan . Ngumpul lagi buat cek barang bawaan dirumah aan di solobaru. Carriel 80an liter pun dengan gagahnya nangkring di punggungku,tas ini sudah aku bawa naik gunung kemana- mana. Dan tas ini sebenarnya bukan milik sendiri tetapi pemberian dari temen saat pulang kampoeng ke solo .Avtec biru hitam ini terasa bersahabat sekali dengan pundakku,karena ia selalu manja dan minta gendong kemana – mana saat menjelajah gunung dan hutan. Pendakian kali ini aku me-manajemen isi tasku hingga aku hanya membawa barang yang diperlukan saja seperti SB ,Jacket ,kaos 3 biji,baju 1, underwear 5pcs, sarung 1, penutup kepala ,mie instant 5 pcs, wafer 1 pack, kompor gas portable 2,sarung tangan tangan double , kaos kaki double, botol tempat air eiger,buku notes kecil + bolpoin, peralatan mandi,gunting kecil + kaca, Obat2an pribadi, Vitamin C, Charger hp dan kabel data Hp, Lilin ,senter, misting dari rantang, ditambah tenda dan logistic dari aan. Sepertinya sih Cuma bawa barang sedikit tapi tetep aja masih berat tuch saat si avtech nangkring di pundak, ketika jelajah di hutan. Walaupun, lama- lama juga nggak begitu terasa beratnya. Jam 03.00 kita sudah sampai di stasiun. Keretapun delay 2,5 jam, huufft lama juga nunggunya hingga jam 05.30 kereta baru nongol.  

stasiun njebres
Si biru pun aku naikkan ke atas bagasi, setelah aku menemukan tempat duduk sesuai nomor di ticketku. Setelah 7 jam berlalu  kita sampai di kota malang. Tampaknya banyak sekali pendaki yang sama sama naik kereta matarmaja ini dan turun di malang, aku pun ketemu dengan pendaki Jakarta achom, bendot sama bandung mereka ngajakin barengan buat naik ke argopuro. Sampai di luar stasiun kitapun gabung lagi dengan rombongan lain yang akn menuju ke argopuro. Anak Jakarta lagi ternyata plus anak malang 1 . Ada iqbal ,karisma, bang alil, heri dan simbah kawid ( pendaki senior sekaligus pemandu trek argopuro).

stasiun kereta malang
Setelah mandi dan sholat di malang post, yang airnya begitu dingin dan segar. Segera aku mengisi perut yang sejak tadi pagi keroncongan, pilihanku jatuh pada gule kambing , rasanya enak makan gule si siang bolong gini ( tapi itu hanya angan2ku saja…gule ini malah rasanya kayak rawon dan dagingnya pun masih berwarna merah,hihihihihi dan rasanya aduuuhhh…males banget dech buat ngomongin itu, temenku yang pesen sate juga bernasib sepertiku, masak sate kambing bumbunya sate ayam, walaupun harganya lumayan mahal, gule 10.000 dan sate 20.000 tetep aja tidak bisa menjamin rasa, ya sudahlah…lupakan saja. sejenak menikmati kota malang tak lengkap rasanya kalo tidak mampir ke toko marchendis  Arema walupun Cuma numpang foto aja , hehe. 
basecamp arema malang

Jam satu kita berangkat ke terminal arjosari naik angkot yang sudah disewa simbah. Sampai di terminal rombongan masuk menuju tempat bus jurusan malang- probolinggo mangkal. Setelah barang masuk bagasi semua, kita nyari tempat duduk masing-2. Kebetulan aku duduk bersebelahan dengan cewek asli probolinggo yang kuliah di universitas negeri malang  , ambil jurusan fkip sejarah.ia hanya ngasih alamat fb: Gawat darurat (Ranychristanty) @yahoo.com. cewek ini orangnya agak pemalu, tapi manis hehe. 
Bapaknya pemilik  bakso kepala sapi khas probolinggo, di rumah rany buka warnet juga rupanya. Setelah ngobrol ngalor ngidul tibalah saat perpisahan itu, dia turun sebelum bus masuk ke terminal. Di terminal kita diuntungkan sekali Karena BUS JURUSAN BESUKI SITUBONDO sudah nangkring di posnya, carriel segera masuk bagasi , dan hab hab…kita segera menuju tempat duduk masing2, aku duduk dengan si Aan yang suka curhat kalo kalo lagi ngobrol, hehe. Tarif bus probolinggo- besuki Cuma 9rb lebih murah 3 ribu disbanding tariff bus malang – probolinggo. Sekitar pukul 7 malam rombongan tiba di alun2 besuki, sebuah alun2 yang bersih , tertib, eksotis dan luas.
Kuliner an di sini juga unik sekali, kebiasaan orang besuki adalah ngopi hitam di pinggir taman kota, hidanganya pun sederhana sekali paling Cuma nangkring mie instan, dan beberapa gorengan saja,diatas meja kayu, pengunjung pun hanya duduk di kursi kayu kecil yang di sediakan pedagang, padahal kalo diliat, trotoar disitu sangat bersih dan luas untuk dijadikan tempat makan yang nyaman dan menyenangkan, seperti di kota solo tentunya.
Masjid pun terasa   banget perbedaanya dengan di solo, di sini masjid begitu hidup, di depan masjid ada alun alun yang super besar dengan monument kota ditengah2nya. Suasana islami sangat kental sekali disini, sepertinya jauh sekali dari hal hal mesum disini. Cewek2nya pun berjilbab rapi dan anggun, ada juga keluarga yang mencari hiburan di sini. Sepertinya suasana begitu kondusif dan aman untuk taman melepas penat dan taman melihat bintang.
 alun alun besuki

Sepertinya pengen lama2 disitu kalo nggak ada sms dari Ngeslow yang menyuruh kita untuk segera balik, karena mobil menuju baderan sudah siap.Mobil angkutan menuju baderan ini terasa sangat powerfull sekali, mesinya meraung- raung melibas tanjakan yang begitu terjal. Tak sekalipun mobil ini ganti gigi, sangat bertenaga sekali rupanya, mantabb. Pukul 9 kami tiba di basecamp baderan, disambut mas samhaji sebagai ranger baderan. Masak mie dan kopi terasa nikmat sekali disini, sembari melepas canda tawa penghilang lelah dan penat seharian. 
sekitar  pukul 22.00 ruangan basecamp sudah terasa sepi, rombongan tertidur dengan pulasnya,sampai suara dengkuran ber sahut2an memecah keheningan malam itu.tepat pukul 04.30 pagi, aku bangun ambil wudhlu dan sholat subuh bersama om gemux. Suasana di luar basecamp ternyata sudah menampakkan aktivitasnya. 

Ibu – ibu penjaja makanan kecil terlihat sedang menunggu angkutan untuk menjajakan daganganya ke besuki, sebuah kota kecamatan kecil yang jaraknya sekitar 2 jam dari basecamp baderan.Kembali aku terperangah melihat aktivitas penduduk kampung yang sudah berlalu lalang dengan motornya sepagi ini. Penduduk baderan memang suka memodifikasi motornya ,dengan memperbesar gear depan dan belakang . Agar lebih kuat digunakan untuk tanjakan.Bahkan mereka menawarkan mengantar kita sampai cikasur yang jaraknya 2 hari perjalanan dengan tarif 150.000, jarak itu jika ditempuh dengan motor hanya 3-4 jam saja. Makan pagi di warung penduduk local, dengan menu mie goreng,nasi sisa kemarin sore,irisan tahu goreng , ditemani segelas teh hangat cukup membuat perut ini kenyang dan siap untuk melakukan pendakian. Balik ke basecamp anak Jakarta belum juga terbangun, mereka lebih demen molor daripada menikmati pagi yang indah ini. Aku pun bersiap untuk packing. Mulai dari SB, dan  keperluan darurat. Jam 09.00 semua sudah selesai prepared. Ceremony  pertama adalah foto bareng,  doa bersama, dan yel yel yoss bersama- sama agar lebih bersemangat dalam perjalanan mendaki.Destinasi pertama adalah menuju mata air pertama untuk berhenti bermalam ngecamp.
Jalur pertama melewati ladang penduduk memang sungguh terasa berat,karena di sepanjang perjalanan nyaris tanpa pepohonan yang  tumbuh, Jalur setapak yang menanjak dengan sisi kiri kanan bukit dan jurang menyuguhkan pesona tersendiri dalam pendakian kali ini. Sesekali terlihat kera hitam ekor panjang  bersenda gurau di pepohonan di bawah bukit. 



Setelah 2,5 jam perjalanan kita bertemu dengan mata air yang begitu jernih dan mengalir deras dari puncak gunung. Mata air ini memang sumber kehidupan bagi para petani untuk mandi , memasak dan keperluan lain. Mata air ini kaya akan mineral asli langsung dari sumbernya dan sama sekali belum tercemar.Saking segarnya air itu aku pun sampai menghabiskan 2 botol isi 1 literan.Hummt suegerr tenan rek,,!! Banyune..mantaabbb!!!. Kami pun beristirahat di tempat penduduk local sembari ngobrol tentang kearifan local dari nenek tua yang masih bersemangad dalam menghabiskan masa tuanya di lereng gunung argopuro.Satu pesanya yang begitu dalam terasa adalah ”yang penting joojoor” (slogan ini malah menjadi olok olok an dalam perjalanan ke puncak) ,Sholat dhuhur dan asar pun aku dirikan di rumah mbah jojor itu. 

mbah jojor with family...


Setelah berpamitan dan mengucap terimakasih, rombongan pun melanjutkan perjalanan ke mata air 1. Setelah memasuki Vegetasi hutan yang lebih rimbun dan tertutup,sesekali terdengar suara penghuni asli hutan ini. Seekor babi hutan yang dengan cueknya memamerkan suara tenggorokanya, kera2 asik bergelayutan di pohon, bahkan samar samar suara harimau pun sepertinya terdeteksi oleh telinga. Pukul 17.05 kita tiba di mata air pertama. Tenda pun kita buka, dan carriel masuk semua ke tenda untuk menghindari pencurian dari oknum tertentu maupun pengrusakan dari hewan2 liar disini.


Menjelang maghrib kita pun bergegas untuk mencari air. Jalan menuju mata air ini sangatlah curam dan membutuhkan extra ke hati hatian. Karena jalur yang licin dan terjal,apalagi saat itu sudah mulai beranjak gelap.suasana di mata air itu terasa sangat mistis sekali,sepertinya kita tengah dipantau oleh penghuni asli hutan ini,perasaan was was sempat terbersit juga di otak ini.Akupun cepat cepat mengambil air wudhu dan naik keatas bersama aan,ngeslow dan om gemux.Sholat maghrib dan isyak pun begitu syahdu digelar, dibawah naungan langit yang dipenuhi dengan bintang dan bulan yang terang, seakan berucap selamat datang kawan di taman langit yang indah .Acara memasak pun menjadi satu hal yang paling ditunggu setelah seharian berjibaku dengan trek yang begitu melelahkan. Inilah saatnya untuk mengisi kembali tenaga yang seharian telah terkuras dalam tanjakan yang terjal.malam pertama dimata air 1, kami  bikin kopi dan teh serta susu,ditemani  biscuit dan wafer. Sebagai makan besarnya kami persembahkan mie rebus dicampur 2 telur dan cabai .

Lagu lagu indah mengalun dengaN syahdu,” di puncak bukit hijau,Sirna by power metal,dll. Semuanya terasa begitu indah, karena malam itu, langit juga sedang mengadakan pesta bersama ribuan bintang dan rembulan. Terbersit harapan yang indah agar di keesokan hari kita bisa diberikan kekuatan untuk mencapai puncak dan turun dengan membawa cerita yang indah.Selesai dinner bersama,kita bergegas untuk masuk tenda dan membuka Sleeping bag masing2. Menjelang tidur biasanya adalah saat yang paling ditunggu bagi temen2 ,karena sesi curhat akan menemani malam yang syahdu ini dengan harapan2 yang indah tentang masa depan,pasangan hidup, karier dan pengembangan diri tentunya.
                Di tengah nyenyaknya bermimpi, aku sejenak terbangun .Terdengar bunyi klutak klutik..kresak kresek dan sesekali terdengar suara khas dari hewan tersebut..whokhkk..whokekkkk..Hadeww..ternyata si babi hutan ini lagi kelaparan.Pantas aja ia mencium bau makanan dari sisa sisa makan malam kita tadi,Cukup bergidik juga waktu itu .Ya kalo yang datang satu andaikan sepuluh, lima belas atau duapuluh,hiiihiiii! Mana badanya segede sapi dewasa lagi..huffft.Alhamdulillah kejadian itu nggak sampai membuat kerusakan ,dan aku bisa kembali bermimpi.Pagi perlahan menjelang, kudengar sahut sahutan burung kecil indah bernyanyi di atas dahan yang kering,suara ayam hutan juga ikut ikutan nimbrung menyambut indahnya pagi.Akupun bergegas untuk bangun dan menunaikan kewajiban sholat subuh, karena untuk ambil air jauh dengan medan yang tidak bersahabat.Aku memutuskan untuk wudhu dengan air jerigen yang kemarin malam aku isi.
Pagi yang indah memang , meskipun dingin ,aku dan ngeslow pun berencana untuk mandi di mata air,yang medanya sangat sulit dijangkau.Kami mandi  bergantian ,ngeslow dapat jatah duluan,giliran aku yang mengisi botol dan jerigen untuk mengguyur badan si ngeslow,sambil sesekali aku mengguyur tubuhku dengan jerigen air 1,5 literan. Hemmmh…duinginn …mantaabb….! Mata Air disini emang masih asli dan super..super dingin, mantabblah kalo buat mandi pagi.segera setelah acara basah basahan selesai,kami bergegas kembali ke tenda. Pagi ini kami masak nasi + supermi rebus ditemani secangkir teh dan susu. Berhubung hanya ada 2 tempat kami memutuskan makan bareng dua orang  dua orang,lahap sekali makan pagi ini. Dan perjalanan masih sangat panjang , kami masih 3 kali ngecamp lagi, jadi kami harus berhemat soal makanan. Selesai packing , kami siap untuk berangkat menuju destinasi berikutnya.  Tak lupa Ceremony sebelum berangkat ,kami foto bareng dulu sebagai bukti kebersamaan dan bukti telah sampainya kita di mata air pertama.



suasana menjelang makan pagi

makan pagi cuyy
ready to rock brooo....
Matahari bersinar dengan terik saat kami memulai perjalanan di hari kedua ini. Pos yang kami tuju untuk destinasi selanjutnya adalah pos cikasur. Pos ini adalah padang savanna yang sangat luas, Dimana terdapat bekas helipad yang pernah digunakan tentara belanda pada jaman dulu. Cikasur merupakan tempat untuk  bermalam yang sangat indah. Di sisi timur savanna terdapat kabut tebal yang menyelimuti savanna seolah seperti gunung berkabut yang begitu mistis dan eksotis.Di bawah camp tempat kami bermalam terdapat sungai yang begitu jernih airnya dan terdapat selada air di sisi kiri dan kanan sungai itu. Selada air adalah sayuran yang   enak sekali untuk campuran mie rebus, rasanya hampir mirip dengan sawi hijau. Trek Perjalanan menuju cikasur Tak kalah menanjak dengan trek mata air pertama, bahkan lebih parah lagi .

Target kami sebenarnya berhenti dulu di mata air kedua.Berhubung mata air kedua tidak ada plakat ataupun tulisan yang menunjukkan bahwa tempat itu adalah mata air 2.Kami memutuskan untuk melanjutkan perjalanan menuju   cikasur  tanpa mengambil air di mata air 2. Persedian air padahal tinggal sedikit waktu itu, terpaksa kami harus sedikit menahan haus dan berhemat memakai air. Setelah 2 jam lebih perjalanan melewati sejenak merebahkan badan, menikmati semilir angin sepoi sepoi,dan dibawah naungan pohon yang rindang. Pemandangan di savana itu begitu eksotis dan very very beatifull,Hingga tak terasa kami menghabiskan satu jam beristirahat di situ.






rehat sejenak diatas pos 2 sebelum mendaki 7 bukit penyesalan






Melepas Lelah sejenak di savanna yang eksotis

 Jam 13.15 kami kembali melanjutkan perjalanan menuju   cikasur. Trek mulai menanjak setelah tadi kita dapat banyak bonus turunan yang begitu banyak.Setelah tanjakan yang terjal tadi kita akan ketemu dengan beberapa savanna yang kurang lebih ada 7 savana jika dihitung.

Hingga akhirnya tepat pukul 15.10 aku,bandung, achom dan bendot sampai di sungai dengan mata air yang sangat sangat bening. Tanpa menunggu aba aba, akupun langsung buka baju dan hanya tersisa celana dalam saja yang melekat.byuurrr….akupun langsung berenang , menyelam dan bermain main dengan air.Mantaabbb…dingin sekali air disini, pantesan aja si achom dan bandung tak berani mandi. Mereka paling cuci muka dan basahin ketek aja,hehe.Lain dengan sibendot meski terkesan malu malu tapi dia berani mandi,walaupun cuman sekedar basahin diri aja.




tariik mang... duingine mak nyusss...broo

Rasanya pengen mandi lama dech disitu abis seger banget tuh airnya.Kelar mandi dan mengisi jerigen air ,acara masak pun jadi hal yang ditunggu. Kali ini bubur menjadi menu pembuka makan sore kita. Disela sela kita makan bubur,terdengar suara suara  aneh di seberang savana ,ternyata ada seekor merak betina yang lagi mengembangkan seluruh bulu bulunya hingga terlihat eksotis sekali.Achom pun langsung mengambil kamera dan bergegas mengejar buruanya. Strike…! Achom mendapat gambar yang mantabb,Seekor merak betina liar yang sedang ngembang dan berdiri tepat di tengah helipad.

kabut senja yang mistis menyelimuti area cikasur...
   Haripun beranjak gelap,semua tenda sudah terpasang berjejer seperti perumahan , berdempet dempet .T enda itu menempati lokasi reruntuhan bekas pos belanda yang tinggal tersisa pondasinya saja.

 Malam pun menjelang ,Akupun masih punya tanggungan kewajiban yang belum terpenuhi yaitu sholat maghrib dan isyak.Padahal untuk mengambil air harus berjalan turun lagi ke sungai . Padahal perjalanan ke sungai harus melewati savana yang lebat  yang dihuni oleh beraneka ragam fauna endemik.Babi hutan, rusa,ular, merak dan macan savana pun sering terlihat beraktivitas disitu.Serem juga sihh… ,untuk mengambil air wudhu saja harus berurusan dengan hewan liar endemik .Dan benar saja setelah melintasi jalan turun menuju sungai ,sesekali telingaku menangkap suara aneh yang tak asing lagi,maa..maa..maacaaan….!!! 
Suara itu mendesis sayup sayup di tengah kegelapan malam. Aku dan gemuk temanku tahu dan tak memperdulikan suara itu, dalam hati ahh…mungkin kita salah dengar aja nihh.. gak ada apa apa kok. Padahal saat senter aku arahkan ke asal suara tadi memang benar aku menangkap bayangan aneh berkelebat. Untung aja hal yang tidak kita inginkan tak menimpa kami.  kita pun terus berjalan hingga sampai ke sungai. Akupun  langsung bergegas mengambil air wudhu, mengisi air jerigen dan botol aqua. Ditengah perjalanan pulang ke tenda akupun kembali menangkap hal yang sama seperti tadi.Tapi kali ini aku sama sekali cuek dengan itu semua.mungkin karena aku fokus pada beban air yang aku bawa. Di atas langit bulan bersinar  dengan syahdunya ditemani kerlip bintang yang menjadi hiasan tersendiri untuk langit argopuro di malam itu. Sungguh begitu syahdunya saat aku mendirikan sholat maghrib dan isyak yang dijamak dan qosor, Ditemani bulan dan ribuan bintang di langit malam. Suasana senyap sekali waktu itu, mungkin tinggal kita berdua saja yang masih terjaga,di luar tenda. Yang lain sudah bergumul dengan Sleeping Bag masing masing. Selesai sholat tibalah saatnya acara makan dan minum teh susu.
Malam semakin beranjak naik, bulan dan bintang pun menjadi penawar jiwa yang resah, pengobat badan yang lelah setelah seharian berjalan, Hingga kami pun terlelap ke dalam alam mimpi masing- masing. Pagi pun menjelang , suara merak , burung burung kecil dan ayam hutan pun bersahutan menyambut pagi yang indah ini. Hari ini kami berempat nggak makan nasi .Sebagai sarapan kami hanya makan sedikit agar2 dan dua muka roti tawar yang diisi susu sachet sebagai pengganti selai.Untuk minum kami membuat susu dan teh manis. Tapi ah dasar rejeki ada aja tuch yang nawarin makan nasi bersama sama. Alhamdulillah ….lumayan buat energy melanjutkan perjalanan ke cisentor.




 Pos cikasur..Rombongan lengkap 12 orang sebelum berangkat ke Cisentor

  packing ria di pos cikasur sebelum berangkat

trek dari cikasur selepas pos


Seperti biasa Foto bersama sebelum berangkat menjadi agenda rutin kami, tentunya dilanjutkan dengan berdoa semoga perjalanan kita lancar hingga mencapai puncak, turun dan pulang ke rumah masing masing dengan selamat. Perjalanan pagi ini menuju destinasi selanjutnya yaitu cisentor.
Trek dengan vegetasi hutan yang lebat dan jalur tertutup alang alang, menjadi santapan utama kami hari ini.Sabana pun masih sering kita lewati kurang lebih ada 4 sabana yang kita lewati, sisanya adalah trek naik dengan jalur alang alang yang menutupi sekujur jalan.Dan sesekali terdapat pohon tumbang yang juga difungsikan sebagai jalan.Kira – kira jam 12 an kita sudah mencapai pos cisentor, Setelah sholat dan membuka tenda kita menghabiskan waktu dengan bercengkrama dengan teman –teman di tenda. Karena bahan logistic mulai menipis sehingga kita harus berhemat.

 ritual mandi di sungai cisentor, setelah berjalan seharian dari cikasur
Ditengah rasa lapar yang semakin menggila, karena tenda sebelah sedang menggoreng ikan asin dan baunya sangat menggugah selera.Kamipun hanya bisa tertawa tawa dengan rasa lapar ini, Apalagi si Aan yang tak henti hentinya bernyanyi walaupun terdengar bunyi krucuk krucuk pada perutnya.Sesekali malah dia menghardik Si ngeslow dengan sebutan “managemen bajingseng”. Tapi tak lama kejadian itu berlangsung, kita berempat di undang makan bareng oleh tenda sebelah.Awalnya sih malu malu tapi akhirnya …ya..mau,hehe. Sebuah Hidangan makan yang sangat menggugah selera. Dengan plating ala kadarnya, Kertas minyak disambung sambung menjadi panjang, kemudian diletakkan nasi diatasnya.Lauk pauk seperti telur goreng, ikan asin ,mie goreng, serta bakso dan kuahnya ,seakan menjadi hidangan teristimewa  kami sepanjang perjalanan ke puncak argopuro.
 deretan tenda kami di cisentor
                Hari mulai beranjak gelap, Aku pun seperti biasa dengan om gemux mengambil air wudhlu di sungai yang mengalir dibawah pos cisentor. Suasana begitu sunyi senyap waktu itu, Om gemux pun dengan indra keenamnya sepertinya menyiratkan sesuatu yang aneh.Dia melihat sosok wanita cantik Seperti dewi rengganis yang ditemani seekor macan putih yang begitu besar.Entah itu benar atau tidak aku tidak begitu memperdulikanya. Yang penting buatku mencapai puncak tanpa ada gangguan apapun dan pulang kerumah dengan selamat.Kali ini kami berangkat tidur lebih awal karena jam 03.00 nanti kami harus bangun dan mulai mendaki lagi.
Sebelum tidur Sesi curhat tetap berlangsung sengit. kali ini giliran Aan yang mengulas habis tentang hobinya memelihara ayam jago petarung.Dia mengisahkan kalo memelihara ayam ini seperti mengajari seni beladiri yaitu teknik memukul dan menghindar. Mendengar kata – kata yang diucapkan Aan Sontak pecahlah sudah keheningan malam itu dengan tawa riang seisi tenda. Bahkan seorang Ngeslow tak henti hentinya tertawa mendengar pernyataan Aan itu. Kami semua tak menduga kalo si bocah tengik ini mampu meracik kata kata sakti yang sanggup mengejawantahkan tentang hobinya memelihara ayam petarung.Tak lama setelah sesi curhat tersebut, satu persatu dari kami sudah tak terdengar suaranya. Mereka sudah berangkat ke alam mimpinya masing masing.Bangun pukul 03.00 perutku mulai menunjukkan gejala  gejala yang aneh.upss.. ternyata benar,dari gelagatnya aku tau nihh. Dari kemarin aku memang belum membuang sampah sisa reduksi pencernaanku. Rupa rupanya si Ngeslow juga merasakan hal yang sama seperti aku.
Sontak kami pun beranjak keluar dari tenda dan bersiap memegang senter masing masing. Planning pertama kami ingin membuangnya di sungai .Tetapi mengingat sesuatu dan lain hal, terpaksa kami urungkan. Ambil jalan termudah kami mengambil botol aqua penuh dan membaginya menjadi 2 bagian. Dilengkapi dengan tisu kami pun bersiap mencari pos  masing – masing. Hadeww.. leganya setelah itu. Kami pun bersiap untuk acara pendakian ke puncak. Kali ini si Ari anak Jakarta yang memimpin doa dan yel yel kali ini adalah yang paling mantab. ”puncak yess.. ” telah melecut semangat kami untuk segera menjejakkan kaki kami di puncak argopuro dan rengganis. Jam lima lebih kami tiba di rawa embik .Sebuah Savana kecil yang biasa digunakan juga sebagai tempat bermalam karena disini terdapat pula mata air yang jernih. Setelah mendirikan sholat subuh, perjalanan pun kami lanjutkan.Kali ini aku dan bos gemuk udah ketinggalan kereta,teman teman lebih duluan berangkat. Hanya mbah kawit yang menunggu kami. Dengan senyumnya yang khas ia bergegas mengawal kami menuju puncak . Setelah berjalan kurang lebih 40 menit kami tiba  diantara puncak rengganis dan puncak Argopuro.


  perjalanan menuju Puncak Argopuro
Rupanya teman teman sudah sampai duluan di situ dan membagikan snack dan agar untuk mengganjal perut kami yang belum sarapan tadi. Jalur persimpangan Puncak Rengganis dan Puncak Argopuro ini Merupakan tempat yang sangat indah dan sejuk untuk beristirahat sejenak melepas lelah.Di tempat ini kita akan disuguhi pemandangan yang elok.Di sisi kiri puncak Rengganis melambai – lambai menunggu kedatangan kita. Pas searah pandangan mata membentang puncak argopuro 3088 mdpl.Jalur persimpangan ini adalah sebuah alun alun savana yang di sisi kiri dan kananya Banyak ditumbuhi bunga eudelweis berukuran raksasa.Burung burung langka nan eksotispun tampak asik bermain main di dahan pohon cemara gunung.Tempat yang begitu indah bagi makhluk – NYA. Saat aku sejenak merebahkan badan di rerumputanya, dan menatap keindahan puncak dari kejauhan. Hening , angin bertiup sepoi sepoi . Damai benar benar damai perasaanku, sirna semua masalah , hilang segala resah  dan gundah.Rasanya tak ingin beranjak dari semua ini. Ingin rasanya lebih lama merasakan keindahan Seperti ini.Benar – benar tak tergantikan .Namun, perjalanan harus tetap kita lanjutkan, yaitu puncak yang sudah membentang di depan mata.Puncak yang menjadi idaman bagi semua pendaki ini. 
 sesaat sebelum jalur persimpangan puncak argopuro - rengganis

menikmati angin sepoi2 di persimpangan puncak rengganis- Argopuro

Puncak Rengganis menjadi target pertama kami.dengan 5 – 10 menit kita semua tlah tiba di Puncak ini.Kami semua saling berpelukan dan mengucapkan selamat kepada sesama peserta rombongan karena jerih payah kami selama 3 hari ini   telah membuahkan hasil. Dimana kami telah menginjakkan kaki kami di puncak yang merupakan petilasan Dewi Rengganis yang sungguh eksotis.

 sesi photo selfi di depan petilasan dewi rengganis

menuju destinasi pertama ke puncak rengganis

 selebrasi di puncak rengganis
Hari ini kami semua mengucap syukur kepada yang maha kuasa. Alhamdulillah di hari ke-4 perjalanan ke Argopuro ini kami semua dapat mencapai puncak dengan selamat. Turun dari puncak Rengganis yang merupakan petilasan dari selir Prabu brawijaya yaitu Dewi Rengganis. Rombongan kembali mendaki puncak tertinggi di gunung Argopuro yaitu puncak Argopuro. Perjalanan ke puncak Argopuro Dari persimpangan jalur Kurang lebih 15 menit. Angin bertiup kencang sekali waktu itu. Suhu pun menjadi lebih dingin. Sangat berbeda sekali dibanding dengan puncak rengganis yang begitu tenang dan eksotis.Kembali kami berpelukan dan mengucapkan selamat kepada sesama pendaki karena puncak Utama yaitu puncak Argopuro telah kami capai. Ucap syukur senantiasa kami panjatkan kepada Alloh Swt karena atas ijin-NYA lah kami bisa tiba di Puncak Argopuro ini.Di puncak ini kami menggelar makan pagi kecil kecilan, Berfoto dan membuat video perayaan Puncak Argopuro Serta tak lupa berdoa Kepada Alloh SWT Semoga hari yang akan datang selalu dipenuhi dengan Rahmat dan Berkah NYA, Amieen. 
Puncak Rengganis 
puncak Argopuro 3088 mdpl
Perjalanan ke puncak Argopuro sudah kami lalui, kini tiba saatnya untuk turun dan melanjutkan langkah ke destinasi selanjutnya yaitu danau taman hidup. Target kami hari ini adalah tiba di danau taman hidup secepat mungkin. Karena logistic sudah sangat menipis. Setelah mandi dan sarapan  tepat pukul 14.00 kami melanjutkan kembali perjalanan selanjutnya menuju sebuah danau yaitu danau taman hidup.

 ( pos cisentor ) sesaat berdoa bersama sebelum turun ke danau taman hidup

 perjalanan menuju danau taman hidup yg begitu menguras energi
Perjalanan menuju danau taman hidup dari pos cisentor memakan waktu kira- kira 7- 8 jam. Jalur yang disuguhkan ternyata tak kalah menantang dengan jalur trek baderan.Jalur Bremi ternyata lebih sulit dan melelahkan. Di awal awal perjalanan kami disuguhi dengan vegetasi hutan yang begitu rapat.Rumput ilalang setinggi 2 meter disisi kiri kanan jalur, seolah selalu menyambut langkah kami.tak jarang ilalang itu menutup jalur kami. Belum lagi kalo tak sengaja menyentuh tumbuhan penyengat Girardinta palmate atau dalam bahasa local sering disebut dengan “jancukan” sontak sekujur tubuh yang terkena tumbuhan ini akan menjadi panas dan pedih,yang efeknya masih terasa hingga 12 jam.Saya pun sempat merasakanya sekali, huuftt mantab juga tuch rasanya  saat kena tumbuhan ini.
Seperti biasa rombongan terpisah menjadi 2 bagian ,Rombongan yang berjalan cepat dan rombonganya mbah kawit yang selalu santai kalo berjalan. Kebetulan saya berada di rombongan yang berjalan cepat, karena saya ingin cepat cepat sampai ke danau. Perjalanan masih begitu jauh,padahal waktu sudah hampir turun senja .kalo dihitung lebih dari 7 bukit dan 7 lembah kita lalui.Perjalanan melipir bukit demi bukit, lembah demi lembah telah kita lalui. Namun, belum juga tanda tanda kalau danau sudah dekat. Saat mendaki bukit kami berharap dibalik bukit itu kami akan melihat keberadaan danau . Tapi, Kira kira sudah beberapa bukit kami lalui tak juga kami menemukan tanda- tandanya.Bahkan beberapa dari kami mulai hampir merasa putus asa.Aku pun merasakan hal yang serupa, karena hari sudah menjelang senja.Sebentar lagi gelap akan menyelimuti perjalananan. jalur pun masih belum bersahabat.Tanjakan dan turunan curam kian menjadi hambatan bagi kami. Makhluk makhluk penghuni asli hutan pun mulai bermunculan, tapi dengan segenap tekad dan semangad hal itu tak menyurutkan langkah kami untuk terus melangkah. Jatuh terpeleset dan terjerembab adalah hal biasa.
 Konsentrasi mulai berkurang karena tenaga sudah terkuras habis, perutpun mulai keroncongan. Tadi siang kami hanya makan mie instan untuk mengganjal perut. Beruntung aku masih menyisakan gula merah.Walaupun cuman sedikit tapi lumayan juga untuk mendongkrak tenaga. akhirnya setelah berpeluh peluh,dan  dengan semangad juang terakhir ,Tibalah kami di danau taman hidup .Wooww..tak bisa digambarkan betapa leganya hati kami. Rasanya Hampir tidak percaya kami telah tiba di taman hidup.
Cuaca dilangit begitu cerah saat itu. Masih menggendong carriel, akupun merebahkan tubuhku di pinggir danau. Sembari sejenak mengambil nafas dan menikmati betapa eksotisnya danau taman hidup di malam hari. Malam itu sepertinya menjadi langit terindah dalam sepanjang perjalanan hidupku. Dengan sedikit rasa malas karena capek, tenda pun selesai kita buka. Dan acara memasakpun menjadi agenda yang ditunggu tunggu,malam ini kami memasak nasi dan mie rebus.
Minumnya ada kopi dan susu. Lahap sekali kami makan waktu itu,mungkin karena malam ini adalah malam terakhir kami ngecamp di  Argopuro.Malam itu adalah malam yang terdingin diantara pos lainya.Tenda kami tidak dilengkapi dengan cover, Sehingga embun tembus dan membasahi tenda. Entah karena capek dan lelah, walaupun dingin tetap saja kami tertidur dengan pulas. Pagi perlahan menjelang, sayup sayup terdengar suara nyanyian burung berkicau di pagi hari yang cerah ini.  Acara hari ini adalah memancing dan mandi di danau.


ikan mas khas danau taman hidup
Ikan disini jenisnya adalah ikan tombro dan ikan kalper. Sayang kami hanya bisa menangkap 4 ekor saja, itupun ukuranya cuman segede jari 2 tangan orang dewasa. Tidak seperti Penduduk lokal yang mendapat banyak sekali tangkapan, sepertinya mereka terlatih secara alami. Angkat jempol dua dech buat mereka. Walaupun air di danau ini tak sejernih di mata air cisentor maupun cikasur. Tetap aja kami mandi walaupun sedikit agak sedikit jijay, lumayanlah untuk membangkitkan semangat dalam perjalanan turun nanti. Di hari terakhir ini kami makan besar lagi.
Beras dan mie kami masak semua. Setelah masak kita makan rame rame dengan temen temen Jakarta. Ada yang masak nasi goreng, sarden ,peyek teri, dll. Mantablah kalo untuk ukuran makan di gunung  . 









Selesai packing kami  berfoto bareng, memanjatkan doa bersama. Dan bersiap untuk segera turun gunung.Kami sudah rindu orang tua, rindu masakan yang enak. Dan rindu Hal hal indah yang telah lama kami tinggalkan  dalam 7 hari ini.
 danau taman hidup goodby...i will miss you

 ngeslow sang manajemen lagi asik memasak

acara  memasak bersama

menunggu kail yang akan disambar ikan, strike..
            Jarum jam menunjukkan pukul 09.30 wib saat rombongan kami bertolak menuruni danau taman hidup ke pos bremi. Perjalanan turun kali ini kami lalui dengan berjalan santai sembari menikmati alam. Jalur masih penuh dengan trek yang curam dan membutuhkan konsentrasi yang begitu tinggi.Kaki yang lelah dan badan yang sudah letih, tetap kami paksa untuk terus berjalan menembus belantara hutan. Ada sedikit hiburan yang membuat kami tertawa terpingkal pingkal saat penduduk local yang rata rata masih anak anak turun dengan berlari begitu kencangnya.

Di tangannya sebuah parang tergenggam dengan eratnya.Mereka seolah tak mengenal lelah , turunan yang tajam dan terjal dilibasnya hanya dengan satu lompatan kaki, Mantabbb. Setelah berjalan melipir punggungan hutan , kamipun menemui vegetasi hutan yang sepertinya mengarah pada perkebunan dan ladang penduduk local. Yupzz…memang benar kami sudah tiba di ladang penduduk, betepa leganya hati kami saat itu.Berarti sebentar lagi kita akan tiba di base camp. Sekitar pukul 12.30 wib kami tiba di basecamp bawah.
 foto dulu di resort basecamp bremi

 Kami istirahat sejenak di sebuah resort yang belum selesai dibangun. Resort itu menyuguhkan wisata rafting arung jeram yang dikemas dengan packaging yang menarik. Ada fasilitas hotel dengan bentuk bangunan multi etnis. Ada yang kental dengan corak budaya bali,Sumatra, jawa tengah dll. Di tiap tiap penginapan tersedia peralatan gamelan tradisional yang menjadi daya tarik tersendiri saat dimainkan.Hal itu menjadi penggugah semangad kami untuk belajar memainkanya.Ternyata tidak terlalu sulit asal kita tau dan sesuaikan dengan notasi tangga nada saja.

 santai sejenak di resort yang eksotis, sembari membersihkan badan

 walau capek, masih sempet main catur ...hadewwhh..


 homestay yang nyaman menjadi daya tarik tersendiri di resort ini


 gazebonya  juga menarik dan artistik sekali sentuhanya

 pulang dulu cuyyy...


 pulang yuk guys... kangen rumah nihh..

 akibat kecapekan sampai terlelap saat pulang naik mobil ke probolinggo

* lampiran beberapa hal yang dibuang sayang

video di puncak rengganis

......

....